Minggu, 02 Maret 2008

Sushi dan jenis jenisnya


sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut , daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa asam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

jenis jenis sushi diantaranya adalah
Nigirizushi


Makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. Nori sering dipakai untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga bisa dalam keadaan matang seperti Tamagoyaki atau belut Unagi dan belut Anago yang sudah dipanggang.

Pada mulanya, Edozushi adalah sebutan untuk sushi yang menggunakan hasil laut Teluk Tokyo, tapi sekarang sering digunakan untuk menyebut Nigirizushi. Di Hokkaido yang terkenal dengan hasil laut, istilah Namazushi ( secara harafiah: sushi mentah) dipakai untuk membedakan sushi dengan neta mentah dari Hokkaido dengan sushi dari daerah lain yang sering merebus lebih dulu neta seperti udang yang mudah kehilangan kesegarannya.

Makizushi

Sushi berupa gulungan nasi berisi potongan ketimun, Tamagoyaki dan neta lain yang yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan Sudare (anyaman bambu bentuk persegi panjang).

Makizushi dibagi menjadi:
Hosomaki: gulungan berdiameter minimum 3 cm. hanya berisi satu jenis neta (misalnya ketimun atau tuna).
Futomaki: gulungan berdiameter di atas 5 cm. berisi berbagai macam neta.
Temakizushi: nasi digulung sendiri dengan nori sebelum dimakan, neta juga dipilih sendiri dari piring.

Di daerah Kansai terdapat tradisi Ehomaki untuk mengundang keberuntungan pada Hari Ekuinoks Musim Semi. Satu gulung utuh Futomakizushi harus dimakan sambil menghadap ke arah mata angin keberuntungan tanpa mengeluarkan suara apalagi berbicara. Pada mulanya tradisi ini merupakan bagian dari promosi makan sushi di tahun 1970-an.

Chirashizushi

Nasi sushi dimakan bersama neta berupa makanan laut dan sayur-sayuran yang dipotong kecil-kecil. Nasi sushi tidak dibentuk melainkan diisikan ke dalam wadah sushi dari kayu, piring atau mangkok. Chirashizushi merupakan salah satu masakan rumah yang populer di Jepang untuk memperingati hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak-anak dan perayaan Hina Matsuri.

Di daerah-daerah lain di Jepang, Chirashizuhi mempunyai banyak nama lain seperti Suzushi di prefektur Kagoshima, Matsurizushi di prefektur Okayama, Tekonezushi (di prefektur Mie), bahkan ada daerah-daerah tertentu yang menghias Chirashizushi dengan buah-buahan seperti potongan apel, jeruk, dan buah Cherry.

Oshizushi



Nasi disusun bersama neta yang dipres untuk sementara waktu dengan maksud memadatkan nasi agar sushi yang dihasilkan berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-potong agar mudah dinikmati. Oshizushi ada juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres untuk sementara waktu, antara beberapa jam sampai satu malam. Nama-nama Oshizushi yang populer antara lain:
Sabazushi berisi ikan kembung yang mempunyai beberapa nama lain seperti Battera di prefektur Osaka atau Bozushi di Kyoto
Masuzushi di prefektur Toyama
Oshizushi ikan Funa dari prefektur Mie
Sanmazushi dan Gozaemonzushi dari prefektur Tottori
Iwakunizushi dari prefektur Yamaguchi

Narezushi

Sushi yang sudah dikenal sejak zaman kuno, ikan dilumuri garam dan nasi lalu dibiarkan hingga terfermentasi. Funazushi dari prefektur Shiga dan Hatahatazushi dari prefektur Akita adalah contoh sushi model ini. Ada juga Narezushi yang ditambah ragi untuk membantu proses fermentasi, contohnya Kaburazushi dari prefektur Ishikawa dan Izushi dari Hokkaido.

Kaburazushi adalah contoh sushi yang tidak dibentuk bersama nasi. Sushi dibuat dengan menjepit irisan ikan mentah di antara dua lembar irisan lobak Kabura, menyusunnya di dalam tong kayu berisi nasi yang sudah ditanak bercampur ragi, dan membiarkannya agar terfermentasi selama beberapa hari. Kaburazushi dimakan dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang menempel.

Inarizushi

Nasi sushi dibungkus Aburage yang sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena Aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, prefektur Aichi.




 

Unagi belut bakar dari jepang

Unagi, Oishii dan Sarat Gizi
Odilia Winneke - detikfood
Belut dari Jepang ini dagingnya sangat lembut dan gurih. Apalagi lelehan lemaknya menyatu dengan saus kabayaki saat dipanggang. Hmm... sedap! Dipakai untuk topping nasi rasanya sangat lezat, untuk topping sushi juga sangat gurih. Meskipun harganya relatif mahal, santapan musim panas ini sarat gizi!
Unagi dalam bahasa Jepang dipakai untuk menyebut belut air tawar. Sedangkan belut air asin disebut dengan unago. Belut air tawar Jepang memang agak berbeda dengan belut lokal, bentuk badannya lebih gendut dan lebar, karena itu saat dipotong kepala dan ekornya dan dibelah membujur akan terbentang lapisan daging berikut lemak yang cukup tebal. Karena itu rasanya juga lebih gurih dan lembut.


Cara mengolah unagi yang lazim dilakukan di Jepang, dengan cara dipanggang di atas bara api sambil diolesi saus kabayaki. Saus inti terbuat dari campuran kecap Jepang dan mirin sehingga membuat warna belut kecokelatan dengan aroma yang harum dan rasa yang gurih-gurih sedikit manis. Cara memanggang unagi di Jepang bagian Timur agak berbeda dengan Jepang bagian Barat. Di bagian Timur, setelah dipanggang unagi akan dikukus kemudian dipanggang lagi sehingga rasanya lebih lembut. Sedangkan di bagian Barat Jepang, tanpa dikukus sehingga lebih renyah. Ada juga unagi yang dipanggang tanpa olesan saus dan dikenal dengan nama Shira yaki.

Unagi biasanya dinikmati di musim panas, sekitar bulan Juli di Jepang. Sajian unagi yang terkenal adalah unagidon atau unadon. Unagi panggang dengan olesan kabayaki ditaruh dalam mangkuk berisi nasi putih yang hangat mengepul. Rasanya tentu saja sangat enak, apalagi setelah lelehan saus dan lemak serta aroma unagi menyatu dengan nasi putih. Kecuali itu unagi juga dipakai untuk topping sushi dan campuran salad. Sedangkan hati belut disajikan sebagai sup di beberapa resto. Umumnya orang Jepang menikmati unagi di resto khusus unagi yang setiap saat menebarkan asap harum unagi yang sedang dipanggang.


Sebagian orang Jepang terutama kaum prianya sangat suka menyantap unagi di musim panas. Mereka meyakini unagi bisa menambah stamina dan menambah gairah seks. Tak heran karena unagi memang mengandung banyak protein, kalsium, viatamin A dan E. Di berbagai tempat di luar Jepang, bahkan hampir di seluruh dunia, unagi disajikan sepanjang waktu di resto-resto Jepang. Di Indonesia, unagi mudah didapat di toko bahan makanan Jepang atau resto Jepang. Unagi biasanya dijual dalam keadaan sudah dipanggang dengan saus kabayaki dan dikemas dalam plastik tebal. Harganya relatif mahal, karena itu sajian dengan unagi juga masih relatif mahal.